Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Tren Bisnis Online di Tahun 2021

by Lakuuu 10 May 2021

tren-bisnis-online-2021

Dalam dunia bisnis, terdapat tren yang tak dapat dipungkiri membawa sejumlah perubahan besar. Salah satunya ketika dunia terkena dampak Covid-19 di tahun 2020 yang menyebabkan perubahan-perubahan signifikan di banyak aspek. Dan diperkirakan, hal tersebut akan terus berlanjut hingga kita memasuki tahun 2021 dan seterusnya.


Bagi setiap pelaku bisnis yang berpikiran maju tentu dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada, sebagai pendorong kesuksesan mereka. Terutama bagi orang-orang yang tanggap dalam  menyadari tren pada aspek tertentu untuk membuat bisnisnya dapat berkembang.  Pengetahuan dan pemahaman tentang tren tersebut akan mempengaruhi keputusan bisnis seseorang dan kemungkinan besar membawa kesuksesan pula bagi mereka.


Jika kamu memahami tren bisnis saat ini lalu dapat memprediksi tren di masa depan, tentu kamu dapat membuat bisnis yang bisa memicu tren. Maka akan jauh lebih mudah bagi kamu untuk membuat keputusan strategis yang lebih baik, mengatasi persaingan ketat yang mungkin akan dihadapi, dan memanfaatkan peluang bisnis dengan lebih baik pula.


Tren memang tak selalu menjadi sebuah inovasi, karena sebenarnya arti dari tren itu sendiri adalah mengadopsi atau memodifikasi yang sudah pernah ada sebelumnya. Karenanya, jika kamu tidak dapat membuat bisnis yang bisa memicu tren, maka tak ada salahnya jika kita mengikuti tren. Dalam kondisi saat ini, salah satu faktor pemicu tren berasal dari habit atau kebiasaan masyarakat terutama selama pandemi virus Corona yang menyebabkan kita lebih banyak berada di rumah. Setiap inisiatif bisnis yang sehat dimulai dengan perencanaan strategis yang solid, walaupun tidak selalu  strategi-strategi tersebut  berhasil dilaksanakan, semua bergantung pada situasi dan kondisi yang sedang berlangsung saat itu.


Berikut adalah beberapa tren bisnis online terbaik yang harus kamu perhatikan di tahun 2021:

1. Konsumen akan lebih banyak berbelanja di toko eCommerce daripada toko konvensional.


Zaman era digital saat ini memungkinkan segala bentuk bisnis yang awalnya konvensional, kini dapat go online melalui website. Konsumen selalu mengutamakan kenyamanan mereka, itulah mengapa mereka lebih memilih berbelanja secara online. Lagipula, teknologi yang berkembang semakin pesat memudahkan banyak pelaku bisnis untuk membangun websitenya sendiri. Tak seperti beberapa tahun lalu, dimana untuk membangun sebuah website dibutuhkan effort yang lebih. Sedangkan dua tahun belakangan ini, muncul perusahaan teknologi yang menawarkan produk aplikasi pembuat website lengkap dengan beberapa template serta fitur yang dapat dipilih sesuai dengan konsep dari masing-masing pelaku bisnis seperti Lakuuu Indonesia. Biayanya pun jauh lebih murah, harga yang sangat pantas dengan banyaknya keuntungan yang didapatkan. Sebagai pelaku bisnis, sangat penting untuk dapat menumbuhkan kehadiran digital dari bisnis kamu, utamanya untuk menciptakan kenyamanan bagi konsumen kamu.

2. Pembelian online tak hanya terbatas pada produk B2C (Business to Consumer).
Beralihnya para konsumen ke e-Commerce untuk memenuhi semua kebutuhan sehari-hari, merubah kebiasaan membeli mereka pada ketergantungan akan kenyamanan.


Hal ini menyebabkan pembelian secara online tidak hanya terbatas pada produk B2C (Business to Consumer) saja, namun pada semua metode, baik itu pabrik, B2B (Business to Business), D2C (Direct to Consumer), dan D2B (Direct to Business). Apapun produk yang kamu jual, kini dapat dibeli dengan mudah secara online. Tugas kamu adalah mempermudah para konsumen untuk dapat membelinya. Caranya, dapat dimulai dengan membuat katalog online yang berisi semua produk kamu. Lalu, membangun pengalaman yang ramah dan menyenangkan dengan para konsumen.

3. Popularitas platform self-service terus meningkat.
Dahulu ketika akan memulai bisnis secara online, prosesnya cukup panjang dan melelahkan. Namun kini, begitu cepat dan mudah bagi para pebisnis kecil dan solo-preneur untuk dapat mengubah bisnis mereka secara digital.
4. Iklan berupa video yang dapat dibeli di media sosial.
Sudah dapat dipastikan bahwa konsumsi pada media sosial tidak akan melambat di tahun 2021, bahkan cenderung meningkat pesat. Karenanya, para pelaku bisnis tentu akan memanfaatkan kesempatan ini dengan beriklan melalui berbagai media sosial, seperti Instagram dan TikTok.


Sebagai pebisnis, kamu dapat meletakkan video kamu pada platform media sosial terbaik dimana target konsumen kamu paling banyak ditemukan. Video tersebut dapat dibuat bervariasi, seperti promosi, video unboxing hingga tutorial.

5. Penjualan melalui omnichannel akan menjadi hal yang biasa.
Dengan menggunakan berbagai jalur marketing, dimulai dari website, media sosial, hingga toko offline, diharapkan semuanya dapat dikunjungi oleh konsumen serta dapat memberikan tingkat kepuasan yang sama.


Penting bagi pelaku bisnis untuk dapat mendalami para konsumennya, demi memahami hal yang penting bagi mereka dan saluran yang sering dikunjungi. Karenanya, fokus utama kamu adalah dengan berjualan pada saluran yang paling sering dikunjungi tersebut.

6. Analitik akan terus berkembang.
Jika dahulu untuk mendapatkan data konsumen harus melakukan survei-kampanye tertentu. Memasuki tahun 2021, makin banyak data yang dapat diungkap dan justru lebih terperinci. Hal ini disebabkan pada data konsumen yang terus mendapatkan nilai pada dunia e-Commerce, seperti prosentase klik-tayang hingga dari mana penjualan berasal. Bahkan mengacu pada segmentasi tertentu, seperti konsumen terloyal, konsumen yang membeli pada saat diskon, dan sebagainya.


Dengan mengetahui data tersebut, diharapkan dapat membantu kamu sebagai pelaku bisnis untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen, menentukan saluran yang dapat mengarahkan konsumen pada toko kamu, serta meningkatkan pendapatan.

7. Influencer menjadi mitra brand.
Banyak brand e-Commerce menggunakan influencer selama bertahun-tahun untuk memanfaatkan lingkup penggemar mereka yang luas. Influencer dianggap dapat mendukung proses pembuatan konten dari suatu brand. Mereka dapat menambahkannya pula pada media sosial mereka sehingga makin dapat memperluas jangkauan konsumen.


Namun, perlu diperhatikan bahwa influencer tersebut haruslah memiliki nilai yang sama terhadap brand kamu. Pilihlah influencer yang memiliki audience dengan karakteristik serupa dengan target konsumen kamu. Bangun hubungan yang baik dan berikan mereka kebebasan dalam menciptakan cara berpromosi sesuai keinginan mereka.

8. AI (Artificial Intelligence) akan lebih bermanfaat.
Konsep seperti chatbot dan machine learning akan menjadi lebih umum, dan dapat dimanfaatkan oleh brand untuk menghasilkan dampak bisnis yang nyata. Contoh dari penggunaan AI seperti untuk membuat rekomendasi bagi konsumen berdasarkan riwayat pembelian mereka, pencarian suara untuk memposisikan produk bagi para konsumen, dapat membantu dalam hal membuat prediksi akan persediaan barang.


Dengan menggunakan AI, pelaku bisnis akan sangat terbantu dalam menyederhanakan pemasaran, meningkatkan pengalaman pada konsumen, dan masih banyak lagi. Yang mana dengan bantuan kecerdasan buatan ini dapat mengupayakan peningkatan operasional hingga manajemen inventaris demi menciptakan pelayanan yang lebih baik lagi pada konsumen.

9. Personalisasi maksimal yang mampu menciptakan pembelian hingga mengikat konsumen.
Berdasarkan penelitian dari kebiasaan konsumen, mereka lebih suka jika pengalaman mereka disesuaikan pada kebutuhan unik mereka. Namun, kenyataannya hanya sekitar 72% konsumen yang terlibat dengan pesan personalisasi dari pelaku bisnis.


Personalisasi bertujuan untuk menciptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen melalui pencatatan informasi yang dapat digunakan untuk mengingat hal-hal seperti pembelian terakhir kali, jenis produk yang biasa dibeli, dan sebagainya yang kemudian dapat dijadikan rekomendasi untuk langkah selanjutnya.

10. Konsumerisme pada Go Green akan makin populer.
Perubahan ekonomi, sosial, dan budaya di banyak negara telah bergeser pada produk-produk yang dapat menjaga kelestarian lingkungan. Banyak brand yang berlomba-lomba diklaim sebagai produk yang ramah lingkungan. Hal ini juga disambut dengan baik oleh para konsumen yang dapat dikatakan semakin termotivasi untuk mendukung perubahan tersebut.

Sebagai pelaku bisnis, ada baiknya untuk ikut serta membuat produk atau setidaknya kemasan yang dapat mendukung perubahan tersebut, seperti mengurangi jumlah limbah kemasan, mengganti kemasan yang ramah lingkungan, menyumbangkan sebagian pendapatan pada organisasi amal lingkungan hidup, dan sebagainya.

Itulah paparan tren bisnis online yang diduga sudah pasti menjadi perhatian di tahun 2021 ini. Kira-kira tren mana yang paling sesuai dan dapat digunakan pada bisnis kamu?