Menjalankan suatu bisnis pasti tidak terhindar dari yang namanya perang harga, yaitu kondisi dimana antar pebisnis saling bersaing dengan menurunkan harga demi memenangkan kompetisi pasar. Bahkan rela untuk memangkas harga secara tajam untuk menarik banyak pelanggan. Hal itu tentu meresahkan pesaing lainnya. Ketika satu pihak menurunkan harga, maka satu per satu pihak lain pun banyak yang mengikutinya, seperti tren.
Apakah hal itu sehat untuk dilakukan? Tentu tidak, ketika banyak pihak yang melakukan penurunan harga, maka dapat menyebabkan hancurnya harga pasar. Lalu, kenapa kompetitor berani menawarkan harga murah? Apakah kita harus mengikuti tren tersebut? Tenang, Sobat Lakuuu, di sini kamu akan menemukan jawabannya. Keep reading!
Alasan Terjadinya Perang Harga
Setiap pebisnis pasti sudah melakukan analisis harga sebelum menjualnya kepada konsumen. Berbagai survei dan riset pun telah dilakukan demi mendapatkan harga yang paling cocok. Tapi, tiba-tiba kompetitor kok menurunkan harga. Bisa jadi inilah alasan mereka rela menurunkan harga produk atau jasanya.
1. Menarik Pelanggan
Alasan pertama tentu untuk menarik pelanggan. Pelanggan pasti akan lebih tertarik dengan harga yang lebih murah, tapi kualitas produk sama. Ini merupakan salah satu teknik marketing para pebisnis. Misalnya dengan memberikan diskon. Mereka tidak terlalu memikirkan laba, yang paling utama dipikirkan adalah mendapatkan pelanggan lebih banyak dan menjual lebih banyak output.
2. Merusak Laba Pesaing
Dengan kompetitor menurunkan harga, maka pelanggan pesaing bisa saja beralih ke harga yang lebih rendah tersebut. Nah, salah satu alasan terjadinya perang harga ditujukan untuk merusak laba pesaing. Terdengar kejam memang, tapi begitulah dunia bisnis. Siapa yang memiliki struktur biaya lebih efisien, dialah pemenangnya.
3. Perubahan Bahan Baku atau Kualitas
Kompetitor bisa saja menurunkan harga, karena bahan baku yang digunakan mengalami perubahan, misalnya kualitasnya yang menurun atau fasilitas berkurang.
4. Keadaan Lingkungan
Alasan terakhir yaitu keadaan lingkungan. Kompetitor berpikir bahwa menurunkan harga merupakan pilihan tepat karena memperhatikan faktor supply and demand. Selain itu, kamu bisa perhatikan beberapa harga bisa naik saat Hari Raya, dan akan menurun saat hari biasa. Atau kondisi pandemi seperti saat ini juga memungkinkan menjadi alasan bagi kompetitor, karena pelanggan akan mementingkan harga murah akibat melemahnya perekonomian.
Hal yang Harus Dilakukan Saat Menghadapi Perang Harga
Lalu, ketika kompetitor melakukan penurunan harga, apakah kita juga harus menurunkan bisnis? Kamu bisa lakukan beberapa langkah berikut ini.
1. Lakukan Riset
Pertama, kamu harus melakukan riset terlebih dahulu. Kenapa sih kompetitor sampai menurunkan harga produk atau jasanya. Pasti mereka punya alasan. Kalau alasannya karena output penjualan mereka mengalami penurunan, kamu tidak perlu mengikutinya.
2. Amati Pasar dan Kenali Pelanggan
Jangan hanya melihat satu kompetitor, kamu juga perlu untuk melihat potensi pasar yang ada. Ketahui apa yang sebenarnya pelanggan inginkan. Pikirkan juga apakah produk kamu lebih baik daripada kompetitor.
3. Keluar dari Perang Harga
Sebelum memikirkan untuk mengalahkan pesaing, lakukan analisis terlebih dahulu mengenai internal bisnis kamu, seperti laba, modal, dll. Lebih baik kamu buat produk yang berbeda dengan kualitas tinggi untuk menarik pelanggan daripada harus menurunkan harga.
Perang Harga tidak selamanya menguntungkan, dalam jangka panjang justru akan merugikan para pebisnis dan merusak harga pasar. Jadi, kamu akan memilih untuk meningkatkan kualitas kan, Sobat Lakuuu?