Bagi Sobat Lakuuu yang berkecimpung dalam dunia bisnis, pasti sudah tidak asing lagi dengan term of payment (TOP). Terutama yang berurusan dengan performa keuangan dalam suatu perusahaan.
Dalam suatu perusahaan TOP memiliki peranan yang sangat penting terhadap laporan keuangan. TOP diberlakukan oleh pihak penjual atau supplier kepada konsumennya sebagai ketentuan cara pembayaran.
Fungsi dari pemberlakuan jenis TOP tertentu adalah sebagai cost control atau kontrol pengeluaran bagi perusahaan. Saat harga dan TOP suatu barang atau jasa yang digunakan perusahaan sudah cocok, maka keuangan lebih terkontrol.
Bahkan, perusahaan bisa menyusun alur kas untuk di masa depan. Dengan adanya sistem term of payment juga memberikan keuntungan dalam hal financial aging untuk perusahaan, baik supplier atau purchaser.
Bahkan saat memilih vendor untuk suatu proyek, pertimbangan yang diambil tidak melulu mengenai harga barang. Tapi ketentuan TOP juga menjadi pertimbangan yang sangat penting demi kelancaran aliran kas purchaser.
Untuk lebih jelas dalam memahami TOP, maka simak penjelasan berikut ini mengenai pengertian dan jenis-jenisnya yang biasa ada di dunia bisnis.
Pengertian dari Term of Payment
Sederhananya, TOP adalah aturan atau metode pembayaran. Menurut beberapa ahli, TOP merupakan ketentuan pembayaran yang dilakukan oleh pihak vendor atau supplier untuk pelanggannya.
Dalam proses transaksi TOP merupakan komponen yang sangat penting. Metode pembayaran ini juga bisa menjadi suatu ciri khas antara perusahaan satu dengan yang lainnya.
Sebab, setiap perusahaan biasanya memiliki TOP yang berbeda-beda disesuaikan dengan metode penyusunan laporan keuangannya. Dalam aturan pembayaran setidaknya terdapat cara pembayaran dan waktu pembayaran.
Cara pembayaran dalam term of payment merupakan bentuk transaksi yang biasa digunakan oleh perusahaan tersebut. Secara umum, cara pembayaran dapat dikelompokkan menjadi:
1. Tunai atau cash, yaitu pembayaran menggunakan uang kartal.
2. Check atau giro dari perusahaan atau perorangan.
3. Transfer bank yang dilakukan oleh perusahaan purchaser kepada supplier.
4. Pembayaran menggunakan kartu, misalnya kredit, debit, visa, master, dan lain sebagainya.
5. e Payment, misalnya adalah transfer menggunakan ATM atau paypal dan metode epayment lainnya.
2. Check atau giro dari perusahaan atau perorangan.
3. Transfer bank yang dilakukan oleh perusahaan purchaser kepada supplier.
4. Pembayaran menggunakan kartu, misalnya kredit, debit, visa, master, dan lain sebagainya.
5. e Payment, misalnya adalah transfer menggunakan ATM atau paypal dan metode epayment lainnya.
Sedangkan untuk waktu pembayaran berkaitan dengan tenggat waktu pembayaran barang atau jasa yang ditentukan pada TOP. Biasanya perusahaan purchaser akan diberikan waktu untuk membayar semenjak 14 hari invoice dikirim.
Jenis Term of Payment Dalam Bisnis
Jenis dari TOP sebenarnya sangat banyak, tergantung dari ketentuan masing-masing perusahaan. Namun, dari sekian banyak jenisnya tersebut, terdapat lima jenis dari TOP yang paling populer dan umum digunakan. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis TOP tersebut:
1. Cash on Delivery (COD)
Bagi Sobat Lakuuu yang sering berbelanja online, pasti sudah tidak asing dengan istilah Cash on Delivery atau COD. Jadi metode pembayaran ini adalah mengharuskan pelanggan membayar langsung saat barang sudah diterima.
Dalam hal belanja online, Sobat Lakuuu bisa melakukan pembayaran kepada pihak yang mengantar barang tersebut atau biasa disebut kurir. Nantinya, kurir akan meneruskan proses pembayaran kepada pihak penjual.
Jika ada suatu kerusakan atau ketidak sesuaian barang, maka Sobat Lakuuu dapat mengajukan protes kepada pihak penjual atau vendor. Sobat Lakuuu juga bisa menunda pembayaran jika barangnya tidak sesuai pesanan.
2. Cash Before Delivery (CBD)
Term of payment jenis ini mengharuskan Sobat Lakuuu membayar untuk produknya terlebih dahulu, baru akan diproses pengirimannya. Jenis pembayaran ini juga sangat umum digunakan saat belanja online.
Selain itu, pembayaran ini juga cocok untuk nominal pembayaran yang tidak begitu besar. Dalam bisnis yang satu kali transaksi harus mengeluarkan banyak uang.
Metode ini jarang sekali digunakan. Kecuali, bagi perusahaan yang memiliki anggaran besar untuk membeli barang atau jasa tersebut.
3. Net d Days
Mungkin metode pembayaran ini masih belum begitu familiar bagi Sobat Lakuuu. Tapi dalam bisnis, metode ini cukup banyak digunakan. Sederhananya adalah pelanggan harus membayar tagihan pada waktu yang ditentukan.
Misalnya adalah net 14 days, maka Sobat Lakuuu harus membayar barang atau jasa tersebut dalam kurun waktu 14 hari. Masih banyak jenis Net d Days lainnya, hal ini disesuaikan dengan kebijakan perusahaan.
4. Cash in Advance
Term of payment berikutnya adalah cash in advance. Metode ini hampir sama dengan cash before delivery, yaitu pelanggan harus membayar untuk barang tersebut terlebih dahulu. Jika tidak, maka penjual tidak akan mengirimkannya.
Metode pembayaran ini bertujuan untuk menghindari tunggakan yang bisa saja dilakukan oleh pelanggan. Sehingga, cash flow perusahaan penjual lebih lancar dan sehat.
5. End of Month (EoM)
End of month merupakan aturan pembayaran di mana Sobat Lakuuu harus membayar maksimal setelah akhir bulan. Terdapat beberapa jenis EoM yang tergantung dari perusahaan supplier atau vendor.
Misalnya adalah Net EoM 10, maka pelanggan harus membayar tagihan maksimum 10 hari setelah akhir bulan. Dengan metode ini, pelanggan memiliki waktu untuk menyiapkan uang dan laporannya.
Saat Sobat Lakuuu terjun dalam dunia bisnis, artinya tidak hanya berkutat pada proses jual beli. Jauh dari itu, Sobat Lakuuu harus memahami mengenai term of payment yang biasanya diberlakukan oleh berbagai supplier dan vendor.