Ciriciri utama gaya bisnis Swedia
Gaya bisnis Swedia dicirikan oleh struktur organisasi yang datar. Artinya, terdapat lebih sedikit tingkat hierarki, dan karyawan memiliki lebih banyak otonomi dan kekuasaan dalam pengambilan keputusan. Struktur ini menumbuhkan rasa kesetaraan dan kolaborasi di antara anggota tim, mendorong lingkungan kerja yang lebih terbuka dan transparan. IKEA, sebuah perusahaan yang didirikan di Swedia, adalah contoh utama gaya organisasi ini. Budaya perusahaan bersifat informal, dan terdapat beberapa gelar, namun tidak ada ruang parkir eksekutif, menekankan rasa kesetaraan dan tanggung jawab bersama.
Pengambilan keputusan berdasarkan konsensus adalah karakteristik utama gaya bisnis Swedia lainnya. Pendekatan ini melibatkan pengambilan keputusan dengan tim lintas fungsi, di mana masukan setiap orang dipertimbangkan dan dihargai. Gaya ini meningkatkan rasa kolaborasi dan mendorong anggota tim untuk bekerja sama menuju tujuan bersama. Di Swedia, masyarakat ingin melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan dan mencapai konsensus. Pendekatan ini menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab di antara anggota tim, sehingga menghasilkan tenaga kerja yang lebih terlibat dan berkomitmen.
Gaya bisnis Swedia juga sangat menekankan keseimbangan kehidupan dan kerja. Pendekatan ini mengakui pentingnya menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dengan kehidupan pribadi dan keluarga. Etos ini mendorong budaya kerja yang lebih sehat dan berkelanjutan, sehingga karyawan cenderung tidak mengalami kelelahan atau masalah kesehatan terkait stres. Masyarakat Swedia menghargai konsep "lagom", yang berarti "jumlah yang tepat" atau "moderasi" dalam bahasa Inggris. Prinsip ini mendorong individu untuk menemukan keseimbangan dalam semua aspek kehidupan mereka, termasuk pekerjaan, keluarga, dan aktivitas pribadi. Dengan mengutamakan keseimbangan kehidupan kerja, gaya bisnis Swedia mengedepankan pendekatan yang lebih holistik terhadap pekerjaan dan kehidupan.