Dari sekian banyak Buku Motivasi yang sudah pernah Sobat Lakuuu baca, mungkin Sobat Lakuuu belum membaca buku The Subtle Art Not Giving a Fuck yang satu ini. Dari judul saja sudah bisa dipahami bahwa ini adalah Buku Inspiratif.
Seperti diketahui, buku The Subtle Art Not Giving a Fuck merupakan karya Mark Manson. Buku ini berisikan tentang bagaimana Sobat Lakuuu dalam menyikapi sebuah kehidupan, bagaimana Sobat Lakuuu bangkit dari kegagalan, bagaimana melihat sebuah kelemahan, bagaimana untuk berkata tidak pada hal yang tidak sesuai dengan yang Sobat Lakuuu inginkan, dan bagaimana cara Sobat Lakuuu mendapatkan hidup yang lebih bahagia.
Dalam judulnya saja sudah jelas bahwa buku ini secara jelas, tegas, dan blak-blakan untuk mengajak pembaca dalam bersikap ‘bodo amat’. Pada dasarnya, hal seperti ini merupakan sifat yang menghambat Sobat Lakuuu dalam mencapai tujuan hidup.
Namun Sobat Lakuuu tidak tahu lebih mendalam dalam sebuah kehidupan jika belum membaca buku ini. Sebab, isinya fokus mengajak pembaca agar berani mengambil keputusan dan melakukan sesuatu agar bisa sampai tujuan. Penasaran dengan isi lebih detail dari buku ini, simak reviewnya di bawah ini .
Review Buku Motivasi : The Subtle Art of Not Giving a Fuck
Selama ini, ketakutan merupakan penghambat dalam mencapai keberhasilan. Akibatnya adalah kegagalan, dan jika sudah gagal maka Sobat Lakuuu takut untuk mencoba kedua kalinya.
Namun Buku Inspiratif yang satu ini beda. Sebab Sobat Lakuuu akan diperjelas bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Sobat Lakuuu hanya perlu bersikap tenang dan ‘bodo amat’ Sobat Lakuuu harus mencobanya lagi. Kegagalan adalah hal wajar, maka dari itu Sobat Lakuuu harus melihat kegagalan tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Sehingga, ketika Sobat Lakuuu mencoba kembali, Sobat Lakuuu bisa memiliki strategi dan planning yang matang.
Pada Chapter I memiliki judul Don’t Try. Pada chapter tersebut menjelaskan tentang isi dari “Not Giving a Fuck” yang berawal dari sebuah kisah seorang novelis, Bukowski. Pada awalnya, dia merupakan novelis tak berbakat dan selalu sial. Bahkan pada masa hidupnya, dia sering menghabiskannya untuk hal yang negatif. Namun pada akhirnya, di usia 50-an dia sukses menjual karya lebih dari 2 juta copy.
Dari kisah tersebut, Mark Manson menjelaskan bahwa kesuksesan dan merubah diri menjadi lebih baik akan terjadi pada waktu yang sama. Namun tidak bisa diartikan jika kedua hal tersebut adalah sama. Misalnya pada Bukowski tadi, dia memang sukses namun tak bisa merubah dirinya menjadi lebih baik. Bahkan dia masih minum-minuman beralkohol sama seperti masa mudanya.
Melalui Buku Motivasi ini, Mark Manson menjelaskan lagi jika masyarakat umum menganggap bahwa kesuksesan selalu berdekatan dengan material. Padahal, tidak semuanya bisa disetarakan dengan material. Biasanya, banyak orang yang lebih fokus untuk mencari materi, dan imbasnya adalah melewatkan hal lain yang lebih berguna
Kemudian, dari setiap bab dalam buku tersebut menyarankan agar Sobat Lakuuu menghindari hal yang negatif. Terlebih masyarakat yang akan selalu memandang Sobat Lakuuu dengan apapun tingkah lakumu. Hal seperti itu yang kemudian berdampak pada masa depanmu. Tidak terkecuali dengan tujuan hidup Sobat Lakuuu.
Maka dari itu, Mark Manson memberikan pelajaran bagi Sobat Lakuuu tentang “Sebuah Seni untuk Bersikap ‘Bodo Amat’” dalam menghadapi masalah. Termasuk ketika Sobat Lakuuu sudah terlanjur melakukan hal negatif.
Penutup
Buku The Subtle Art Not Giving a Fuck tersebut menjadi sebuah Buku Inspiratif yang harus Sobat Lakuuu baca. Sebab dengan buku tersebut, maka Sobat Lakuuu bisa mencapai tujuan hidup dengan baik, meski sempat mencapai kegagalan.