Instagram icon Whatsapp icon Facebook icon Linkedin icon

Sejarah Penetapan Hari Kebangkitan Nasional

by Lakuuu 20 May 2022

sejarah-penetapan-hari-kebangkitan-nasional
Hari ini tepat pada tanggal 20 Mei Indonesia merayakan Hari Kebangkitan Nasional. Adanya penetapan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan inisiatif dari bapak Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pada saat awal-awal kemerdekaan.

Tapi, masih banyak orang yang belum mengetahui latar belakang di balik penetapan Harkitnas ini. Bagi Sobat Lakuuu yang penasaran, simak informasi berikut ini.

Latar Belakang Harkitnas


Pada tahun 1948, Indonesia sedang dihadapkan dengan kecamuk agresi militer Belanda. Indonesia kala itu berada di bawah bayang-bayang kehancuran, perpecahan dan kegelisahan, baik dari sisi politik, ekonomi, dan pendidikan.

Saking krisis nya situasi saat itu, Ibukota Indonesia yang dulunya berada di Batavia (Jakarta) dipindahkan ke Yogyakarta.

Para pemimpin Republik Indonesia kala itu menilai bahwa situasi di atas merupakan momen yang baik untuk segera memperingati lahirnya organisasi yang lahir pada tanggal 20 Mei 1908 itu. Adapun organisasi yang dimaksud adalah organisasi Budi Utomo.

Selain memperingati hari lahirnya organisasi Budi Utomo, para wakil-wakil front yang juga turut hadir di Istana Kepresidenan Republik Indonesia Yogyakarta menandatangani “Dokumen Kesatuan Nasional”.

Adapun front-front yang Hadir dalam peringatan sekaligus penandatangan dokumen adalah Front Demokrasi Rakyat, Partai Nasional Indonesia, Kongres Wanita Indonesia dan Pemuda, dan Partai Politik Islam Masjumi.

Apa isi dari Dokumen Kesatuan Nasional tersebut? Singkatnya, dokumen itu berisikan tentang mengadakan usaha bersama untuk menolak bahaya yang menimpa atau mengancam keutuhan bangsa Indonesia pada umumnya, dan Negara Republik Indonesia khususnya.

Juga, upaya bersama untuk menggiatkan seluruh rakyat Indonesia dalam memperjuangkan  kemerdekaan secara maksimal dari sisi politik, ekonomi, sosial, dan ketentaraan.

Adanya peristiwa penandatanganan itu merupakan awal munculnya penilaian nasional terhadap kelahiran organisasi Budi Utomo dan perannya dalam rangkaian pergerakan kebangsaan Indonesia. Sejak saat itu, Harkitnas selalu diperingati setiap tanggal 20 Mei.

Namun, ada beberapa versi juga yang menyebutkan, bahwa pada 1948 muncul ketegangan di kalangan para anggota militer. Situasi tersebut semakin kacau karena adanya penculikan antar satuan yang menyebabkan terpaksanya pasukan Siliwangi asal Jawa Barat pindah ke Solo.

Banyaknya insiden yang terjadi kala itu membuat Soekarno memutuskan untuk menetapkan tanggal 20 Mei sebagai lahirnya organisasi Budi Utomo dan juga Hari Kebangkitan Nasional.

Soekarno berharap, dengan adanya penetapan Harkitnas ini partai politik yang sedang bertikai dapat kembali bersatu dan bersama-sama melawan Belanda.
 

Profil Organisasi Budi Utomo


Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dibentuk dari lahirnya organisasi Budi Utomo. Apa itu organisasi Budi Utomo? Organisasi Budi Utomo merupakan organisasi yang dibentuk oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari School tot Opleiding van Indische Arsten atau STOVIA pada tahun 1908. 

Adapun tokoh-tokoh Indonesia yang juga turut mendirikan organisasi ini ialah Soelaiman, RM. Goembrek, Goenawan Mangoenkoesoemo, Moehammad Saleh, Angka Prodjosudirdjo, M. Soewarno, Dr Soetomo, Soeraji Tirtonegoro, dan Gondo Soewarno. 

Tapi, di antara nama-nama tokoh di atas, ada satu tokoh penting dan paling menginspirasi. Beliau adalah dr. Wahidin Soedirohusodo yang juga merupakan salah satu alumnus STOVIA. 

Dr. Wahidin sering berpergian ke kota-kota besar di Jawa demi mengkampanyekan gagasan mengenai bantuan dana bagi para pelajar pribumi yang memiliki kecerdasan lebih, namun tidak sanggup untuk melanjutkan pendidikannya. 

Banyak orang yang menganggap sebelah mata gagasan dr. Wahidin. Tapi Kendati demikian, beliau sama sekali tidak menyerah dan bahkan semakin bersemangat untuk menyebarkan gagasannya demi meningkatkan kesejahteraan dan martabat rakyat Indonesia. 

Pada tahun 1907, dr. Wahidin menyampaikan gagasannya di hadapan para pemuda pelajar STOVIA. Beliau menyampaikan mimpinya untuk mengangkat martabat rakyat Indonesia melalui jalur pendidikan dan membiayai anak-anak pandai untuk terus bersekolah.

Gagasan tersebut akhirnya mendapat sambutan yang sangat positif dari para pelajar STOVIA, khususnya Soetomo dan Goenawan. Akhirnya, pada tanggal 20 Mei 1908, Organisasi Boedi Oetomo pun berdiri.

Dilansir Kompaspedia, tujuan dari organisasi Budi Utomo ini adalah untuk menyadarkan kedudukan bangsa Jawa, Sunda, dan Madura pada diri sendiri dan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertinggi kemajuan mata pencaharian, serta penghidupan bangsa disertai dengan jalan memperdalam kesenian.

Selain itu, organisasi Budi Utomo juga menjamin kehidupan bangsa yang terhormat, dengan berfokus pada peningkatan pendidikan, pengajaran, serta kebudayaan.