Jika berbicara tentang transaksi jual beli online, hal pertama yang terlintas di dalam pikiran adalah banyaknya kasus penipuan yang kerap merugikan para pembeli.
Padahal, jika kita amati lebih dalam, melakukan transaksi online sejatinya lebih aman daripada offline atau dengan datang langsung ke toko. Mengapa demikian? Apa alasan transaksi online justru lebih aman daripada offline? Simak penjelasannya berikut ini.
Potensi Besar Pencurian Data: RFID dan Skimmer
Ada alasan kenapa belanja online lebih aman dan nyaman jika dibandingkan langsung datang ke toko atau pusat perbelanjaan. Apa Sobat Lakuuu pernah mendengar istilah RFID dan skimmer?
Singkatnya, RFID atau Radio Frequency Identification merupakan medan elektromagnetik yang mampu mengidentifikasi serta melacak suatu objek yang terintegrasi dengan sistem melalui tag yang berisikan informasi digital.
Dengan demikian, teknologi tersebut mampu mengakses semua data-data sensitif seorang individu atau lebih dari jarak jauh.
Jika digunakan dengan tepat, maka RFID ini akan sangat membantu banyak orang bahkan perusahaan. Sebenarnya, sudah banyak perusahaan dan industri yang menggunakan RFID, seperti industri perkapalan, transportasi, perbankan, dan beberapa industri esensial lainnya.
Kehadiran chip RFID yang tertanam inilah yang berperan besar dalam memperlancar dan mempermudah aktivitas manusia, seperti mempercepat proses pembayaran tol otomatis, dan memungkinkan seseorang untuk membayar transaksi tanpa kontak langsung.
Namun, teknologi ini dapat dengan mudah disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Seperti yang sudah dijelaskan, teknologi RFID mampu dengan mudah mengakses data-data penting seseorang, termasuk data kartu kredit, mulai dari nama pemegang kartu, nomor kartu, tanggal kadaluarsa, dan yang lebih parah adalah Nomor CVV.
Pusat perbelanjaan dipenuhi dengan banyak orang. Jika ada satu yang memiliki teknologi RFID memiliki niatan jahat melewati kerumunan orang, hampir semua data orang-orang yang berada di sekitarnya akan terambil dengan mudah. Orang ini disebut dengan skimmer.
Data-data yang dicuri ini akan ditransfer ke kartu baru dengan menggunakan alat khusus yang dapat memudahkan mereka untuk mengakses akun bank Sobat Lakuuu.
Tidak hanya kejahatan RFID saja yang patut diwaspadai saat berkunjung ke pusat perbelanjaan, kini Indonesia kembali dihebohkan dengan masih adanya praktek double swap di beberapa toko-toko.
Double Swipe adalah aktivitas kasir toko yang melakukan dua kali swipe kartu kredit atau kartu debit nasabah.
Pada swipe pertama, kartu akan digesek sebagai mana mestinya melalui mesin EDC untuk melakukan pembayaran. Kemudian pada swipe kedua, kartu akan digesek ke alat pembaca kartu toko yang sudah terintegrasi dengan sistem cash register dengan tujuan rekonsiliasi pembayaran non-tunai.
Sejatinya, double swipe ini sudah dilarang oleh Bank Indonesia (BI) dan bisa dilaporkan. Namun, ada beberapa toko yang tidak mengindahkan hal ini. Dari sisi konsumen juga tidak teredukasi dengan baik tentang bahaya double swipe ini. Sehingga, konsumen menganggap double swipe merupakan hal yang wajar dilakukan.
Transaksi Website Lebih Aman
Semakin berkembangnya teknologi, banyak orang yang kini mulai nyaman untuk berbelanja secara online. Selain kemudahan mengakses website dan pengalaman belanja yang lebih menyenangkan, keamanan bertransaksi pun juga sudah terjamin.
Setiap website sudah memiliki sertifikat SSL—protokol keamanan yang harus dimiliki oleh website, sehingga pemindahan data di dalam website menjadi lebih aman dan terenkripsi—firewalls, dan regular systems scans.
Lebih lanjut, konsumen pun juga memiliki kekuatan untuk menambah keamanan ekstra Sebelum melakukan pembayaran online, seperti pemindaian sidik jari, wajah, atau retina mata. Jika pemindaian ekstra ini tidak valid, maka transaksi akan otomatis dibatalkan.
Satu hal lain mengapa berbelanja online akan jauh lebih aman adalah dengan sistem token atau kode OTP.
Saat Sobat Lakuuu ingin melakukan transaksi, ada beberapa website yang akan mengirimkan kode OTP melalui email atau nomor telefhone yang terdaftar sebagai bagian dari verifkasi pembayaran.
Ada beberapa metode pembayaran yang mengharuskan pembeli untuk memasukkan kode OTP sebelum melakukan transaksi, seperti saat pembeli menggunakan metode pembayaran kartu kredit atau kartu debit online. Perlindungan ekstra ini tentu akan membuat pengalaman berbelanja online akan jauh lebih aman.
Beberapa website juga bersifat sebagai perantara atau jembatan antara toko online dengan pembeli.
Uang yang ditransfer oleh pembeli akan masuk ke website perantara terlebih dahulu, dan sang penjual wajib untuk mengirimkan barang ke pembeli, sebelum akhirnya uang akan ditransfer ke penjual.
Hal di atas tentu akan menurunkan aktivitas kriminal online, mengingat maraknya kasus penipuan yang terjadi secara online.
Berbelanja melalui website juga tidak hanya menguntungkan konsumen atau pembeli, tapi dari sisi penjual juga mendapatkan rasa aman untuk menjual produk-produknya agar terhindar dari scammer.